Mahasiswa adalah bagian dari orang-orang
yang termasuk kaum intelektual. Tapi terkadang mahasiswa itu tidak pernah
menyadari hal seperti itu. Ia hanya kuliah untuk mencari hiburan dan hura-hura
belaka. Kebanyakan mahasiswa sekarang kuliah bukan dengan sepenuh hati, tetapi
hanya ada beberapa faktor yang membuatnya untuk kuliah, salah satunya adalah paksaan atau kehendak dari orang tua.
Pada hakekatnya kehendak orang tua itu
bisa saja menjadi motivasi bagi sianak, namun sianak tidak menyadari hal yang
demikian. Malahan kehendak orang tua yang ingin anaknya menjadi seorang yang
sukses itu malahan selalu diabaikan oleh
sianak.
Seperti halnya dikampus-kampus, yang
pernah saya temukan, ada salah seorang
mahasiswa yang mengatakan bahwa “saya
kuliah bukan untuk saya, tetapi untuk orang tua saya, karena orang tua saya
yang menyuruh untuk kuliah”. Nah, dalam arti kata mahasiswa tersebut tidak
memikirkan dan tidak mencerna apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Padahal,
yang disampaikan/kehendak orang tuanya itu, hanya demi masa depannya sendiri.
Selain itu, juga ada faktor yang tidak
mendukung mahasiswa menjadi lebih pintar/kritis/intelektual disuatu kampus,
yaitu faktor sarana. Sarana yang kurang memadai juga akan membuat mahasiswa
menjadi lebih malas untuk berusaha menggali ilmu (belajar). Karena, kebanyakan
mahasiswa sekarang berkuliah hanya tergantung pada sarana yang ada. Misalnya
saja Sarana yang kurang nyaman tidak akan membuat mahasiswa bersemangat untuk
berkuliah. Dalam suatu istilah “mahasiswa sekarang hanya melihat baground,
bukan melihat kualitas”.
Andaikan saja, apabila mahasiswa sadar
dengan apa tujuannya untuk kuliah, dan kenapa orang tuanya memaksa untuk
berkuliah, maka dari itu akan banyak terlahir kaum intelektual yang berasal
dari mahasiswa. Sayangnya pada saat sekarang ini masih belum maksimal hal itu
terjadi. Karena seperti yang sudah ulas pada awal paragraph tadi, bahwa
mahasiswa sekarang banyak yang hura-hura untuk
berkuliah.
Mahasiswa yang sadar akan apa tujuannya
untuk berkuliah, biasanya mahasiswa
tersebut selalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
perkuliahan. Seperti halnya pernah saya temukan salah seorang mahasiswa berinisial AG yang sibuk dengan kegiatan
kuliah maupun ikut organisasi yang ada di kampus. Setelah ditanya, kenapa dia
bisa sibuk seperti itu? Ia mengatakan
bahwa “ilmu itu untuk dirinya dan untuk
semua orang”. Nah dengan demikian, Menurut saya, mahasiswa seperti ini
patut ditiru, karena dia sadar akan apa yang ingin dicapai dan untuk apa
tujuannya berkuliah.
Maka dari itu, mahasiswa yang sadar
dengan apa tujuannya berkuliah akan berbeda kemampuannya dengan mahasiswa yang
hanya hura-hura, baik dibidang ilmu pengetahuan umum maupun dibidang intelegen
(intelektual) masing-masing individu.
Dan pada hakikatnya,
untuk menjadi mahasiswa yang intelektual itu tidak semudah apa yang telah kita
pikirkan selama ini. Paling tidak seorang mahasiswa yang intelektual itu sudah
bisa memikirkan hal yang terbaik untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat
sekitar tempat tinggalnya. Jadi, apabila
kita ingin menjadi sebagai mahasiswa intelektual yang sesungguhnya,
mulailah dari sekarang untuk berpikir yang lebih baik agar tujuan kita
tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar